Ron Weber dalam salah satu bukunya “Information System
Control and Audit (Prentice-Hall, 2000)” menyatakan beberapa alasan penting
mengapa audit Sistem Informasi perlu dilakukan dalam suatu perusahaan:
1. Mencegah kerugian akibat kehilangan data.
2. Menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan.
3. Mencegah timbulnya masalah yang disebabkan oleh kesalahan
pemrosesan
Computer.
4. Mencegah penyalahgunaan komputer / sistem.
5. Mencegah kesalahan pada proses perhitungan.
6. Mengurangi biaya investasi untuk perangkat keras dan
perangkat lunak komputer
pendukung sistem
informasi.
Dalam lingkup perusahaan, audit sistem informasi dapat
ditujukan untuk mengamankan aset-aset perusahaan, menjaga integritas data,
menjaga efektivitas sistem, dan mencapai efisiensi sumber daya. Mengamankan
aset yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data,
dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya. Integritas data merupakan
data yang memenuhi aspek kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian.
Data
yang berintegritas merupakan langkah awal yang penting untuk mendapatkan hasil
yang akurat. Sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut
dapat mencapai tujuannya. Sistem informasi harus memberikan output berupa
informasi yang diperlukan oleh pemegang keputusan. Penilaian efektivitas
mengukur apakah kinerja sistem layak dipertahankan, harus ditingkatkan atau
perlu dimodifikasi, atau sistem sudah usang, sehingga harus ditinggalkan dan
dicari penggantinya. Efisiensi sistem informasi juga harus diukur untuk
menghasilkan output yang diharapkan dengan sumber daya yang seminimal mungkin.