Minggu, 15 Januari 2017

TUGAS SOFTSKILL REVIEW JURNAL"SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTORY"




A.
Sumber

Judul
:
SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTORY
Penyusun
:
Kusrini. 2006
Lembaga
:
Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Penerbit: Andi. Yogyakarta.
Link
:


1. Pendahuluan
1.1    Latar Belakang Masalah
Sistem pakar berasal dari istilah knowledgebased exper system. Sistem pakar dibangun untuk memecahkan masalah, dengan menggunakan pengetahuan seorang pakar yang direpresentasikan ke dalam komputer
Penyakit pada lambung antara lain adalah sakit maag (gastritis), dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit maag diakibatkan oleh asam lambung
yang berlebihan, sehingga dinding lambung lamalama tidak kuat menahan asam lambung tadi sehingga timbul luka.
Sistem pakar tidak akan berdiri dengan sendirinya, dibutuhkan sebuah metode atau aturan dalam menyelesaikan masalah penyakit lambung tersebut yaitu dengan metode certainty factor. Metode certainty factor (CF) merupakan metode yang mendefenisikan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan, untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi, dengan menggunakan certainty factor ini dapat menggambarkan tingkat keyakinan pakar.

1.2    Perumusan Masalah
        Dari masalah di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Menentukan rule penyakit lambung?
2. Bagaimana menerapkan metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit Lambung?
3. Bagaimana merancang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit Lambung menggunakan
    metode certainty factor ?

1.3    Batasan Masalah
        Batasan yang menjadi acuan dalam mengerjakan skripsi ini adalah :
1. Nilai pengujian berupa persentase dari hasil perhitungan berdasarkan rumus certainty factor
    yang akan berakhir pada suatu kesimpulan (penyakit yang diderita)
2. Sistem pakar hanya mendiagnosa gejala-gejala penyakit Maag (Gastritis), Dispepsia dan
    Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
3. Metode certainty factor diterapkan untuk menentukan hasil diagnosa.
4. Nilai hipotesa gejala di dapatkan dari Dr.Paisal Ritonga berdasarkan nilai certainty factor.

2. Tujuan Penelitian
     Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui rule dari gejala penyakit lambung.
2. Menerapkan Metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit Lambung.
3. Merancang suatu sistem pakar yang dapat digunakan untuk melakukan diagnose penyakit lambung.

3. Ringkasan Jurnal
     Untuk mengetahui atau mendiagnosa penyakit lambung penulis menggunakan metode Certainty Factor. Certainty factory adalah untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran (inexacr reasoning) seoarang pakar yang di usulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada tahun 1975. Certainty dactor menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta aray hipotesa) berdasar bukti atau penilai pakar (Turban. 2005).
Didalam Analisa dan perancangan penulis menetapkan beberapa variable dan nilai untuk menjadi acuan dalam rumus yg ada di metode Certainty factory.
Penulis juga memberikan sebuah contoh kasus dalam mendiagnosa penyakit lambung seperti berikut :
Kaidah-kaidah produksi atau Rule yang berkaitan dengan penentuan Penyakit lambung berupa pertanyaan untuk gejala penyakit maag adalah sebagai berikut:
1. Apakah perut anda gembung ?
2. Apakah anda merasakan nyeri pada ulu hati?
3. Apakah anda sering merasa lapar?
4. Apakah sering mual dan muntah?
5. Apakah anda mengalami nyeri dibelakang tulang dada?

Langkah pertama, pakar menentukan nilai CF untuk
masing-masing gejala yang telah ditentukan
sebelumnya sebagai berikut :
CFPakar (Perut gembung) = 0.4
CFPakar (Nyeri pada ulu hati) = 1.0
CFPakar (Sering merasa lapar) = 0.4
CFPakar (Mual dan muntah) = 0.4
CFPakar (Nyeri dibelakang tulang dada) = 0,6


Kemudian dilanjutkan dengan penentuan nilai bobot user, Misalkan user memilih jawaban sebagai berikut :
Perut gembung = Sedikit yakin = 0.4
Nyeri pada ulu hati = Sedikit yakin = 0.4
Sering merasa lapar = Tidak Tahu = 0.2
Mual dan muntah =Yakin = 0.8
Nyeri dibelakang tulang dada= Tidak Tahu = 0,2
Kaidah-kaidah tersebut kemudian dihitung nilai Certainty factornya dengan mengalikan CFUser
Dengan CFPakar mejadi :



                       












Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perhitungan certainty factor pada penyakit maag
(gastritis) memiliki persentase tingkat keyakinan 92 %.

4. Kesimpulan Dan Saran
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan dari bab-bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi sistem pakar dapat memberikan kemudahan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit
    lambung.
2. Penerapan metode certainty factor dapat mempermudah dan memberikan perhitungan
    penyelesaian seberapa pasti pada user atau pasien menderita penyakit lambung.
3. Aplikasi sistem pakar ini dirancang untuk dapat digunakan dalam mengetahui penentuan
    penyakit lambung. Dengan adanya aplikasi ini penulis dapat mengetahui penyakit lambung.

4.2 Saran
Adapun Saran yang hendak disampaikan penelti terkait dengan pengerjaan skripsi ini
yaitu:

1. Perlu dilakukan penambahan data untuk gejala penyakit lambung beserta solusi dan cara
    pencegahannya, sehingga informasi yang dimiliki oleh sistem semakin banyak.
2. Metode sistem pakar yang digunakan tidak harus menggunakan metode certainty factor,
    namun dapat dikembangkan dengan membandingkan dengan metode-metode yang lainnya.
3. Sistem pakar yang dibangun tidak harus menggunakan bahasa pemograman visual basic.net
    2008, namun dapat dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemograman lainnya
    sehingga user dapat merasakan kepuasan saat menggunakan sistem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar