A.
|
Sumber
|
||||||||||||
|
1.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem pakar berasal dari istilah knowledgebased exper system. Sistem
pakar dibangun untuk memecahkan masalah, dengan menggunakan pengetahuan seorang
pakar yang direpresentasikan ke dalam komputer
Penyakit pada lambung antara lain adalah sakit
maag (gastritis), dispepsia dan
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit maag diakibatkan oleh
asam lambung
yang berlebihan, sehingga dinding lambung lamalama tidak kuat menahan asam lambung tadi sehingga timbul luka.
yang berlebihan, sehingga dinding lambung lamalama tidak kuat menahan asam lambung tadi sehingga timbul luka.
Sistem pakar tidak akan berdiri dengan
sendirinya, dibutuhkan sebuah metode atau aturan dalam menyelesaikan masalah
penyakit lambung tersebut yaitu dengan metode certainty factor. Metode certainty
factor (CF) merupakan metode yang mendefenisikan ukuran kepastian
terhadap suatu fakta atau aturan, untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar
terhadap masalah yang sedang dihadapi, dengan menggunakan certainty factor ini dapat menggambarkan tingkat keyakinan pakar.
1.2 Perumusan Masalah
Dari masalah di atas
maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Menentukan rule penyakit lambung?
2. Bagaimana menerapkan metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit Lambung?
3. Bagaimana merancang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit Lambung menggunakan
1. Bagaimana Menentukan rule penyakit lambung?
2. Bagaimana menerapkan metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit Lambung?
3. Bagaimana merancang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit Lambung menggunakan
metode certainty factor ?
1.3 Batasan Masalah
Batasan yang menjadi
acuan dalam mengerjakan skripsi ini adalah :
1. Nilai pengujian berupa persentase dari hasil perhitungan berdasarkan rumus certainty factor
1. Nilai pengujian berupa persentase dari hasil perhitungan berdasarkan rumus certainty factor
yang akan berakhir pada
suatu kesimpulan (penyakit yang diderita)
2. Sistem pakar hanya mendiagnosa gejala-gejala penyakit Maag (Gastritis), Dispepsia dan
2. Sistem pakar hanya mendiagnosa gejala-gejala penyakit Maag (Gastritis), Dispepsia dan
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
3. Metode certainty factor diterapkan untuk menentukan hasil diagnosa.
4. Nilai hipotesa gejala di dapatkan dari Dr.Paisal Ritonga berdasarkan nilai certainty factor.
3. Metode certainty factor diterapkan untuk menentukan hasil diagnosa.
4. Nilai hipotesa gejala di dapatkan dari Dr.Paisal Ritonga berdasarkan nilai certainty factor.
2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui rule dari gejala penyakit lambung.
2. Menerapkan Metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit Lambung.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui rule dari gejala penyakit lambung.
2. Menerapkan Metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit Lambung.
3. Merancang suatu sistem pakar yang dapat digunakan untuk
melakukan diagnose penyakit lambung.
3. Ringkasan Jurnal
Untuk mengetahui atau mendiagnosa penyakit
lambung penulis menggunakan metode Certainty Factor. Certainty factory adalah
untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran (inexacr reasoning) seoarang pakar
yang di usulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada tahun 1975. Certainty dactor
menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta aray hipotesa) berdasar
bukti atau penilai pakar (Turban. 2005).
Didalam
Analisa dan perancangan penulis menetapkan beberapa variable dan nilai untuk
menjadi acuan dalam rumus yg ada di metode Certainty factory.
Penulis
juga memberikan sebuah contoh kasus dalam mendiagnosa penyakit lambung seperti
berikut :
Kaidah-kaidah produksi atau Rule
yang berkaitan dengan penentuan Penyakit lambung berupa pertanyaan untuk
gejala penyakit maag adalah sebagai berikut:
1. Apakah perut anda gembung ?
2. Apakah anda merasakan nyeri pada ulu hati?
3. Apakah anda sering merasa lapar?
4. Apakah sering mual dan muntah?
5. Apakah anda mengalami nyeri dibelakang tulang dada?
1. Apakah perut anda gembung ?
2. Apakah anda merasakan nyeri pada ulu hati?
3. Apakah anda sering merasa lapar?
4. Apakah sering mual dan muntah?
5. Apakah anda mengalami nyeri dibelakang tulang dada?
Langkah pertama, pakar menentukan nilai CF untuk
masing-masing gejala yang telah ditentukan
sebelumnya sebagai berikut :
CFPakar (Perut gembung) = 0.4
CFPakar (Nyeri pada ulu hati) = 1.0
CFPakar (Sering merasa lapar) = 0.4
CFPakar (Mual dan muntah) = 0.4
CFPakar (Nyeri dibelakang tulang dada) = 0,6
Kemudian dilanjutkan dengan penentuan nilai bobot user, Misalkan user memilih jawaban sebagai berikut
:
Perut gembung = Sedikit yakin = 0.4
Nyeri pada ulu hati = Sedikit yakin = 0.4
Sering merasa lapar = Tidak Tahu = 0.2
Mual dan muntah =Yakin = 0.8
Nyeri dibelakang tulang dada= Tidak Tahu = 0,2
Kaidah-kaidah tersebut kemudian dihitung nilai Certainty factornya dengan mengalikan CFUser
Dengan CFPakar mejadi :
Perut gembung = Sedikit yakin = 0.4
Nyeri pada ulu hati = Sedikit yakin = 0.4
Sering merasa lapar = Tidak Tahu = 0.2
Mual dan muntah =Yakin = 0.8
Nyeri dibelakang tulang dada= Tidak Tahu = 0,2
Kaidah-kaidah tersebut kemudian dihitung nilai Certainty factornya dengan mengalikan CFUser
Dengan CFPakar mejadi :
Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa perhitungan certainty
factor pada penyakit maag
(gastritis) memiliki persentase tingkat keyakinan 92 %.
(gastritis) memiliki persentase tingkat keyakinan 92 %.
4.
Kesimpulan Dan Saran
4.1
Kesimpulan
Setelah melakukan
pembahasan dari bab-bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Aplikasi sistem pakar dapat memberikan kemudahan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit
1. Aplikasi sistem pakar dapat memberikan kemudahan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit
lambung.
2. Penerapan metode certainty factor dapat mempermudah
dan memberikan perhitungan
penyelesaian seberapa pasti pada user atau pasien menderita penyakit
lambung.
3. Aplikasi sistem pakar ini dirancang untuk dapat digunakan dalam mengetahui penentuan
3. Aplikasi sistem pakar ini dirancang untuk dapat digunakan dalam mengetahui penentuan
penyakit lambung. Dengan adanya aplikasi
ini penulis dapat mengetahui penyakit lambung.
4.2 Saran
Adapun Saran yang hendak
disampaikan penelti terkait dengan pengerjaan skripsi ini
yaitu:
yaitu:
1. Perlu dilakukan penambahan data untuk gejala penyakit lambung beserta solusi dan cara
pencegahannya, sehingga informasi yang
dimiliki oleh sistem semakin banyak.
2. Metode sistem pakar yang digunakan tidak harus menggunakan metode certainty factor,
2. Metode sistem pakar yang digunakan tidak harus menggunakan metode certainty factor,
namun dapat dikembangkan dengan
membandingkan dengan metode-metode yang lainnya.
3. Sistem pakar yang dibangun tidak harus menggunakan bahasa pemograman visual basic.net
3. Sistem pakar yang dibangun tidak harus menggunakan bahasa pemograman visual basic.net
2008, namun dapat dikembangkan dengan menggunakan bahasa
pemograman lainnya
sehingga user dapat merasakan kepuasan saat menggunakan sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar